Sumber gambar: cookie_studio 1
Di India, daun dill sering digunakan dalam pengobatan Ayurveda untuk masalah pencernaan.
Selain itu, masih banyak manfaat daun dill lainnya seperti mengobati diabetes, kolesterol tinggi, dan epilepsi.
Lalu, apakah daun dill punya efek samping?
Mari kita temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini.
Bersifat Antibakteri
Daun dill memiliki sifat antibakteri yang dapat melawan berbagai jenis bakteri pembawa penyakit.
Berdasarkan sebuah penelitian laboratorium, ekstrak daun dill mampu melawan bakteri penyebab infeksi saluran cerna dan infeksi mata.
Keberadaan flavonoid, tanin, dan terpenoid dipercaya berperan penting sebagai senyawa antibakteri pada daun dill.2
back to menu ↑Mengatasi Diabetes Mellitus
Daun dill merupakan tanaman yang kaya akan antioksidan, seperti vitamin C, polifenol, dan karotenoid.
Berkat kandungan antioksidan tersebut, daun dill mampu membantu mengatasi diabetes mellitus.
Daun dill dapat mengatasi diabetes dengan memperbaiki fungsi sel penghasil insulin, hormon pengatur kadar gula darah.
Berdasarkan sebuah penelitian pada pasien diabetes, mengonsumsi 1 gram bubuk daun dill sebanyak 3 kali sehari selama 8 minggu dapat memperbaiki resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah gangguan di mana tubuh menjadi kebal tidak dapat merespon ‘perintah’ dari hormon insulin dengan baik.
Akibatnya, tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik dan kadarnya menjadi tinggi.3
back to menu ↑Membantu Menurunkan Kolesterol
Kandungan antioksidan polifenol dan flavonoid dalam daun dill dapat membantu menurunkan kolesterol dalam tubuh.
Antioksidan dalam daun dill ternyata mampu menghambat pembentukan kolesterol.
Daun dill mampu menghambat pembentukan kolesterol
Manfaat daun dill satu ini telah terbukti dalam sebuah penelitian pada pasien dengan kolesterol tinggi.
Dalam penelitian tersebut, pasien mendapatkan 500 mg bubuk daun dill sebanyak 2 kali per hari selama 4 minggu.
Hasilnya, terjadi penurunan kadar total kolesterol, trigliserida (lemak darah), dan kolesterol jahat (LDL) pada pasien.
Kadar kolesterol yang tinggi tidak baik untuk tubuh karena dapat menyebabkan penyakit berbahaya, seperti serangan jantung dan stroke.
Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa tidak ada efek samping yang timbul pada pasien selama mengonsumsi bubuk daun dill.4 3
back to menu ↑Cegah Infeksi Pencernaan
Giardia lamblia adalah salah satu parasit yang dapat menyebabkan infeksi saluran cerna bernama giardiasis.
Infeksi parasit ini dapat menyebabkan diare, kram perut, perut kembung, dan terganggunya penyerapan zat gizi di dalam tubuh.
Girdiasis dapat menjangkit pada semua orang, namun lebih rentan terjadi pada anak-anak.
Daun dill merupakan tanaman obat yang berpotensi mampu untuk mengatasi giardiasis.
Sebuah penelitian pada pasien anak menunjukkan, pemberian 1 ml ekstrak daun dill sebanyak 3 kali sehari selama 5 hari mampu membunuh parasit di saluran cerna dan mengurangi frekuensi buang air besar.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa keberhasilan ekstrak daun dill dalam mengatasi giardiasis setara dengan obat metronidazole, antibiotik untuk mengatasi infeksi.5
Meskipun begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut sebelum menggunakan daun dill sebagai obat giardiasis.
back to menu ↑Mengatasi Luka Lambung
Luka lambung atau ulkus dapat terjadi karena berbagai hal, seperti infeksi bakteri, konsumsi obat non-steroid, dan merokok.
Daun dill dapat mengatasi ulkus lambung karena mengandung flavonoid dan tanin.
Daun Dill percepat penyembuhan luka lambung
Flavonoid berperan dalam meningkatkan suatu senyawa yang membantu proses penyembuhan luka, yaitu prostaglandin.
Dalam sebuah penelitian, hewan coba diberikan esktrak daun dill secara oral selama 3 hari.
Hasilnya, lambung hewan yang terluka terpantau membaik.6
back to menu ↑Membantu Menyembuhkan Luka
Minyak esensial dari daun dill dapat digunakan untuk mengobati luka pada bagian tubuh luar.
Berdasarkan penelitian pada hewan coba, pemberian minyak esensial daun dill pada luka dapat mengurangi pembengkakan dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Minyak daun dill juga mengandung senyawa antibakteri yang bisa mencegah luka terkena infeksi.7
back to menu ↑Mengatasi Kejang
Kandungan dalam daun dill memiliki sifat anti kejang yang dapat digunakan untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi.
Limonene, senyawa anti kejang dalam daun dill, dapat mencegah kejang dengan menghambat senyawa pemicu kejang.
Dalam sebuah penelitian, pemberian ekstrak daun dill pada hewan coba mampu mencegah terjadinya kejang.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat daun dill dalam mengatasi kejang pada manusia.8
back to menu ↑Mengatasi Iritasi Usus dan Pencernaan
Sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS) merupakan gangguan pada usus yang dapat menyebabkan nyeri, perut kembung, dan diare.
Daun dill dilaporkan dapat mengatasi penyakit ini.
Hal ini karena daun dill mengandung suatu senyawa yang dapat membantu merelaksasi usus yang kram atau kejang.9
Sebuah studi pada pasien IBS telah dilakukan untuk membuktikan manfaat daun dill dalam mengatasi IBS.
Dalam studi tersebut, pasien mengonsumsi 500 mg bubuk daun dill sebanyak 3 kali sehari selama 2 minggu.
Hasilnya, iritasi usus dan gangguan pencernaan pada pasien terlihat membaik.
Selain itu, penelitian tersebut juga menyatakan bahwa daun dill lebih baik dalam mengatasi iritasi usus dibandingkan dengan obat IBS, mebeverin.
Hebatnya lagi, tidak terdapat efek samping yang membahayakan pada pasien selama pemberian bubuk daun dill.10
back to menu ↑Cara Konsumsi
Kita bisa mengolah daun dill dengan berbagai cara, salah satunya direbus.
Caranya, siapkan daun dill sebanyak 10-20 gram, kemudian rebus dengan segelas air (200 ml) hingga mendidih. Air rebusan dapat diminum selagi hangat.
Daun dill juga bisa diolah menjadi sayur sebagai pelengkap saat makan.
Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan daun dill dalam sediaan kapsul dan bubuk.
Untuk mengonsumsi daun dill bubuk, Anda bisa menyeduh bubuk daun dill dengan air panas. Setelah itu, air seduhan dapat diminum.
Jika Anda tertarik untuk mengonsumsi daun dill, Anda bisa mendapatkan daun dill dengan mudah di supermarket.
back to menu ↑Efek Samping
Daun dill termasuk herba yang aman untuk dikonsumsi, terutama dalam bentuk masakan atau makanan.
Beberapa penelitian pada manusia juga menyatakan bahwa mengonsumsi daun dill tidak menimbulkan efek samping.
Namun, beberapa orang yang alergi pada tanaman famili wortel kemungkinan akan mengalami reaksi alergi terhadap daun dill.11
Pada sebagian kecil orang, reaksi alergi seperti muntah, diare, dan gatal pada mulut mungkin terjadi setelah mengonsumsi daun dill.12
back to menu ↑Peringatan dan Perhatian Khusus
Jika Anda termasuk kelompok di bawah ini, sebaiknya berhati-hati sebelum mengonsumsi daun dill, khususnya untuk pengobatan.
Berikut ulasannya.11
Ibu Hamil dan Menyusui
Bagi ibu hamil dan menyusui, mengonsumsi daun dill untuk tujuan pengobatan tidak dianjurkan.
Hal ini karena belum terdapat informasi yang cukup mengenai efek samping daun dill bagi ibu hamil dan menyusui.
Ibu hamil dan menyusui tetap dapat mengonsumsi daun dill namun dalam takaran yang wajar, seperti daun dill yang terdapat dalam masakan.
Orang dengan Diabetes Mellitus
Daun dill memiliki efek untuk menurunkan gula darah.
Oleh karena itu, penderita diabetes sebaiknya berhati-hati jika mengonsumsi daun dill dalam jumlah yang banyak karena mungkin dapat menyebabkan gula darah rendah (hipoglikemia).
Sebelum Menjalani Operasi
Orang yang akan menjalani operasi sebaiknya tidak mengonsumsi daun dill paling tidak 2 minggu sebelum operasi.
Hal ini karena daun dill punya efek yang bisa menurunkan gula darah.
Dikhawatirkan, gula darah pasien jadi tidak terkontrol saat operasi sehingga berisiko mengalami infeksi.
back to menu ↑Interaksi Daun Dill dengan Obat
Daun dill dapat berinteraksi dengan obat yang mengandung lithium.
Obat lithium banyak digunakan untuk mengatasi penyakit mental seperti bipolar, depresi, dan skizofernia.
Daun dill memiliki efek diuretik (meningkatkan produksi urin) yang berisiko meningkatkan kadar lithium dalam tubuh.
Hal ini kemungkinan menimbulkan efek samping kelebihan lithium, seperti gemetar, mudah lelah, mudah merasa haus, sering buang air kecil, kebingungan, hingga pingsan.11
back to menu ↑Kesimpulan
Daun dill kaya akan antioksidan, seperti flavonoid, limonene, dan polifenol.
Berbagai penelitian telah menunjukkan manfaat daun dill dalam menurunkan kolesterol, menurunkan gula darah, mengatasi kejang, hingga mengobati luka lambung dan iritasi usus.
Efek samping yang ditimbulkan pun minimal dan tergolong tidak berbahaya.
Oleh karena itu, mengonsumsi daun dill baik untuk tubuh.
Tetapi, studi lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan dosis konsumsi daun dill yang aman.
Sehingga, bagi ibu hamil dan menyusui, penderita diabetes, atau jika Anda ingin mengonsumsi daun dill untuk tujuan pengobatan, kami sarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau pakar kesehatan.
Referensi- https://www.freepik.com/free-photo/picture-green-dill-grey-table_8084612.htm#page=1&query=dill&position=11[↩]
- https://www.researchgate.net/publication/244947326_Phytochemical_Analysis_and_Antibacterial_Screening_of_in_vivo_and_in_vitro_Extracts_of_Indian_Medicinal_Herb_Anethum_graveolens[↩]
- https://trialsjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13063-020-04401-3[↩][↩]
- https://www.researchgate.net/publication/278670943_Effects_of_Anethum_graveolens_leave_powder_on_lipid_profile_in_hyperlipidemic_patients[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4566671/[↩]
- https://rjptonline.org/AbstractView.aspx?PID=2018-11-9-10[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30551419/[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3957353/[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7273440/[↩]
- https://www.iasj.net/iasj/download/12a9d31e9f9a393d[↩]
- https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-463/dill[↩][↩][↩]
- https://www.healthline.com/nutrition/dill#side-effects[↩]
