
Sumber gambar: @azerbaijan_stockers 1
Flaxseed sudah dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat-obatan sejak tahun 5000 Sebelum Masehi.
Manfaatnya flaxseed pun beragam, mulai dari mengobati sembelit hingga mencegah kanker.
Tanaman yang juga disebut biji rami ini dianggap sebagai “superfood” karena mengandung banyak zat gizi, seperti protein, serat, omega-3, vitamin B1, dan vitamin B6.
Untuk tahu manfaat flaxseed lainnya, mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Sumber Antioksidan
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dalam jumlah banyak bisa merusak sel sehat dan membahayakan tubuh.
Radikal bebas bisa dari dalam atau luar tubuh, seperti asap rokok, polutan, radiasi ultraviolet, dan lain-lain.
Di sini, antioksidan berperan menetralisir radikal bebas di dalam tubuh kita. 2
Sebuah studi menunjukkan, flaxseed mengandung antioksidan yang mampu mengurangi kadar radikal bebas penyebab penyakit. 3
Dilansir dari penelitian laboratorium lainnya, efek antioksidan pada flaxseed didapatkan dari senyawa fenolik. 4
back to menu ↑Membantu Menjaga Kesehatan Tulang
Tulang yang kuat dan sehat akan memudahkan Anda untuk beraktivitas sehari-hari.
Ternyata, flaxseed juga bisa berguna untuk menjaga kesehatan tulang.
Ada sebuah penelitian yang menguji pengaruh flaxseed terhadap kesehatan tulang tikus laboratorium selama 180 hari.5
Hasilnya, flaxseed berkontribusi terhadap kepadatan mineral tulang dan ketahanan tulang paha tikus laboratorium
back to menu ↑Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali, sehingga merusak sel atau jaringan normal di dalam tubuh.6
Menurut penelitian, konsumsi flaxseed sebanyak 25 gram/hari selama 32 hari mampu menghambat pertumbuhan tumor pada pasien kanker payudara. 7
Dengan hasil tersebut, flaxseed berpotensi untuk mencegah dan mengobati kanker payudara.
back to menu ↑Membantu Meredakan Sembelit
Sembelit atau konstipasi adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan buang air besar (BAB).
Umumnya, orang melakukan BAB setidaknya lebih dari tiga kali dalam seminggu.
Nah, flaxseed bisa menjadi salah satu pilihan Anda untuk memperlancar BAB.
Menurut data USDA (Kementerian Pertanian Amerika Serikat), flaxseed mengandung serat pangan sebesar 27,3 gram per 100 gramnya.8
Kandungan tersebut mendekati anjuran asupan serat pangan harian oleh FDA (Badan Pengawas Obat & Makanan di Amerika Serikat), yakni 28 gram per hari. 9
Sebuah penelitian melaporkan, flaxseed memiliki efek pencahar yang mampu mengatasi sembelit pada hewan uji. 10
Penelitian lain juga menunjukkan, konsumsi flaxseed mampu meningkatkan frekuensi BAB dan kualitas hidup 90 partisipan yang menderita sembelit.11
back to menu ↑Mencegah Penyakit Gagal Ginjal Kronis
Gagal ginjal kronis adalah kerusakan ginjal yang membuat fungsi ginjal menurun secara bertahap. 12
Gagal ginjal kronis bisa disebabkan oleh penyakit seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
Flaxseed mengandung Omega-3 yang baik untuk jantung dan otak
Flaxseed mengandung asam lemak tak jenuh atau polyunsaturated fatty acid (PUFA), salah satunya omega-3 yang memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.
Sebuah penelitian menunjukkan, konsumsi PUFA dan ikan setiap harinya mampu mengurangi potensi gagal ginjal kronis pada partisipan.13
Dengan demikian, flaxseed bisa bermanfaat untuk mencegah penyakit gagal ginjal kronis.
back to menu ↑Berpotensi Menurunkan Kadar Kolesterol
Ada sebuah penelitian yang menguji pengaruh konsumsi flaxseed dengan dosis 30 gram/hari selama 3 bulan pada 50 partisipan yang mengidap kolesterol tinggi.14
Hasilnya, flaxseed mampu menurunkan total kolestrol, trigliserida (salah satu lemak dalam darah), dan level kolesterol jahat (LDL dan VLDL) partisipan.
Kadar kolesterol jahat yang terlalu tinggi bisa menyebabkan penumpukan lemak jahat di dinding pembuluh darah.
Kondisi tersebut bisa menimbulkan berbagai komplikasi, seperti stroke atau penyakit jantung.
Penelitian lain juga menguji pengaruh konsumsi kapsul senyawa lignan dari flaxseed dengan dosis 20-100 mg/hari selama 12 minggu terhadap 30 partisipan pria yang memiliki kolesterol tinggi.15
Hasil penelitian tersebut melaporkan, konsumsi 100 mg/hari kapsul tersebut secara efektif mampu mengurangi level kolesterol darah.
back to menu ↑Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah berada di 130/80 mmHg atau lebih.16
Kondisi tersebut bisa menyebabkan komplikasi penyakit seperti penyakit jantung atau stroke.
Ada sebuah penelitian yang menguji manfaat flaxseed dengan dosis 30 g/hari selama 6 bulan pada 110 partisipan dengan tekanan darah tinggi.17
Hasilnya, flaxseed mampu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 10 mmHg dan diastolik sebesar 7 mmHg.
Menurut sejumlah penelitian lainnya, konsumsi flaxseed harian selama 3-48 minggu juga bisa menurunkan tekanan darah partisipan.18
Dengan demikian, flaxseed bisa bermanfaat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
back to menu ↑Berpotensi Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh berperan penting dalam mengenal dan menghancurkan mikroorganisme asing yang membahayakan tubuh.
Sebuah penelitian melaporkan, konsumsi campuran flaxseed, krokot, dan biji labu dapat meningkatkan sistem imun pada tikus lab.19
Penelitian lain juga menunjukkan, ekstrak flaxseed mampu meningkatkan sistem imun pada hewan uji.20
Akan tetapi, pengujian klinis pada manusia masih perlu dilakukan untuk memperkuat temuan di atas.
back to menu ↑Membantu Mengontrol Diabetes
Diabetes tipe 2 adalah penyakit kadar gula dalam darah melebihi nilai normal dalam jangka waktu panjang.
Kadar gula darah tinggi disebabkan sel tubuh tidak merespon hormon insulin secara baik.
Insulin adalah hormon yang membantu gula masuk ke sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi.21
Ada sebuah penelitian yang menguji efek bubuk flaxseed dengan dosis 10g/hari selama 1 bulan terhadap 29 partisipan.22
Hasilnya, flaxseed mampu menurunkan gula darah puasa dan HbA1c (hemoglobin A1c) sebesar 15,6%.
Tes HbA1c adalah suatu pemeriksaan untuk mendiagnosis diabetes dengan melihat rata-rata gula darah selama tiga bulan terakhir.
Dengan hasil di atas, flaxseed berpotensi sebagai suplemen untuk mengontrol gula darah.
back to menu ↑Mengontrol Nafsu Makan
Anda sulit mengontrol nafsu makan Anda saat diet?
Cobalah tambahkan flaxseed sebagai suplemen dalam program diet Anda.
Menurut sebuah penelitian, menambahkan 2,5 gram ekstrak serat flaxseed ke minuman mampu meningkatkan rasa kenyang dan mengontrol nafsu makan partisipan.23
back to menu ↑Anti Peradangan
Inflamasi atau peradangan adalah mekanisme sistem respon tubuh memperbaiki diri ketika terjadi kerusakan dalam tubuh akibat infeksi, luka maupun virus, bakteri serta jamur.
Tapi, peradangan kronis yang berkepanjangan bisa memicu berbagai masalah dan penyakit kronis.
Sebuah penelitian terhadap hewan uji menunjukkan, minyak flaxseed punya efek anti-peradangan.24
Penelitian lain juga menunjukkan, flaxseed dapat menurunkan zat penanda peradangan pada partisipan yang mengalami obesitas.25
back to menu ↑Mengurangi Dampak Paparan Radiasi
Meskipun memiliki banyak manfaat bagi kehidupan, radiasi bisa membahayakan apabila paparannya terlalu banyak mengenai kita.
Terlalu banyak paparan radiasi bisa merusak sel dan DNA, sehingga bisa menyebabkan penyakit, salah satunya kanker.26
Sebuah penelitian melaporkan, kandungan senyawa lignan pada flaxseed mampu mengurangi dampak radiasi pada tikus laboratorium.27
Menurut penelitian tersebut, tikus yang diberi lignan memiliki level peradangan yang lebih rendah dan kelangsungan hidup yang meningkat.
back to menu ↑Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah gangguan yang terjadi pada jantung dan pembuluh darah.28
Contoh dari penyakit kardiovaskular adalah penyakit jantung dan stroke.
Flaxseed kaya akan omega-3 Asam Alfalinolenat (ALA), yang dikenal punya banyak manfaat bagi kesehatan.29
Sebuah penelitian menunjukkan, konsumsi ALA dalam jumlah banyak kemungkinan mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.30
Akan tetapi, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk memperkuat temuan di atas.
back to menu ↑Menyembuhkan Luka
Luka adalah jenis cedera pada kulit yang menyebabkan terputusnya jaringan lunak, baik saraf, otot, kulit atau pembuluh darah.31
Sebuah penelitian laboratorium menunjukkan, ekstrak flaxseed mampu menyembuhkan luka pada kulit dan menghambat peradangan kronis penyebab infeksi.32
back to menu ↑Efek Samping
Flaxseed secara umum aman untuk dikonsumsi.33
Tetapi, ada sejumlah efek samping yang mungkin terjadi jika mengonsumsi flaxseed terlalu banyak dengan sedikit air, seperti diare dan kembung.34
Untuk menghindari efek samping di atas, Anda sebaiknya minum banyak air putih ketika mengonsumsi flaxssed.
Anda sebaiknya juga tidak mengonsumsi flaxseed saat masih mentah atau belum matang karena mungkin mengandung senyawa racun.
Selain itu, menurut sebuah penelitian, flaxseed mungkin menimbulkan reaksi alergi tertentu bagi beberapa orang.35
Reaksi alergi yang mungkin timbul akibat mengonsumsi flaxseed di antaranya bengkak, kemerahan pada kulit, mual atau muntah.
Hingga saat ini, belum terdapat dosis standar mengonsumsi flaxseed.
Flaxseed biasanya diteliti dengan rentang dosis harian 5 sampai 50 gram atau 4 sampai 60 mL/hari dalam bentuk minyak flaxseed.36
Meskipun begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan dosis standar flaxseed yang aman, khususnya untuk pengobatan.
back to menu ↑Cara Konsumsi
Anda dapat membeli flaxseed di marketplace dalam bentuk, biji, minyak, serbuk, kapsul maupun tablet.
Anda bisa menambahkan serbuk atau minyak flaxseed secukupnya ke smoothies, oatmeal, salad, sereal, atau yogurt buatan Anda.
Tidak hanya itu, flaxseed bisa juga dicampurkan ke dalam air minum untuk dikonsumsi sehari-hari.
back to menu ↑Kesimpulan
Flaxseed populer sebagai “superfood” yang kaya zat gizi dan antioksidan.
Flaxseed memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, mulai dari sumber antioksidan, menurunkan risiko kanker payudara, membantu meredakan sembelit, menurunkan darah tinggi, mengontrol kolesterol, sampai menyembuhkan luka pada kulit.
Selama ini, sudah banyak penelitian ilmiah flaxseed yang tidak hanya terbatas pada hewan ujicoba, melainkan juga pada manusia.
Akan tetapi, untuk lebih memastikan manfaat-manfaat dalam artikel ini, masih diperlukan lebih banyak penelitian dan uji klinis, terutama untuk pengobatan penyakit tertentu.
Dari sisi keamanan, flaxseed juga secara umum aman untuk dikonsumsi.
Tetapi, mengonsumsi flaxseed bisa menyebabkan alergi pada sebagian orang.
Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi flaxseed.
Bagi penderita penyakit kronis, anak-anak, ibu hamil, atau ibu menyusui, mohon berkonsultasi lebih dahulu dengan ahli medis atau dokter jika hendak menggunakan flaxseed sebagai pengobatan.
Referensi- https://www.freepik.com/free-photo/flax-seeds-linseed-superfood-healthy-organic-food-concept_5030048.htm#page=1&query=flax%20seed&position=2[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249911/[↩]
- https://scialert.net/fulltext/?doi=rjmp.2015.300.306&org=10[↩]
- https://www.researchgate.net/publication/322689395_Antioxidant_Activity_of_Flaxseed_Linum_usitatissimum_L_shell_and_Analysis_of_Its_Polyphenol_Contents_by_LC-MSMS[↩]
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0899900717302770[↩]
- https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24869971/[↩]
- https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/169414/nutrients[↩]
- https://www.fda.gov/food/new-nutrition-facts-label/daily-value-new-nutrition-and-supplement-facts-labels#referenceguide[↩]
- https://www.researchgate.net/publication/275101293_Dual_effectiveness_of_Flaxseed_in_constipation_and_diarrhea_Possible_mechanism[↩]
- http://apjcn.nhri.org.tw/server/APJCN/29/1/61.pdf[↩]
- https://www.alodokter.com/gagal-ginjal-kronis[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21255476/[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25163498/[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20797475/[↩]
- https://www.alodokter.com/hipertensi[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24126178/[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25740909/[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3271396/[↩]
- http://www.nexusacademicpublishers.com/uploads/files/AAVS_8_s1_18-25.pdf[↩]
- https://www.alodokter.com/diabetes-tipe-2[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22432725/[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22245724/[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3767321/[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4808865/[↩]
- https://medlineplus.gov/radiationexposure.html[↩]
- https://bmccancer.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2407-13-179[↩]
- https://www.alodokter.com/kenali-penyakit-kardiovaskuler-yang-paling-umum-terjadi[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4375225/[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3497923/[↩]
- https://doktersehat.com/luka/[↩]
- https://www.hindawi.com/journals/bmri/2015/862391/[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4152533/, https://www.researchgate.net/publication/327878537_Bioprocessing_of_Functional_Ingredients_from_Flaxseed[↩]
- https://www.nccih.nih.gov/health/flaxseed-and-flaxseed-oil[↩]
- https://aacijournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/1710-1492-6-S2-P6[↩]
- https://www.drugs.com/npp/flax.html[↩]