
Mungkin Anda sudah mengenal manfaat vitamin A untuk menjaga kesehatan mata.
Namun, manfaat vitamin A bukan hanya itu saja lho.
Riset telah menemukan bahwa vitamin A memainkan berbagai peran penting mulai dari proses pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan daya tahan tubuh hingga menjaga kesehatan kulit.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini kami sajikan informasi mengenai manfaat vitamin A untuk kesehatan, kebutuhan hariannya, hingga efek samping dari vitamin A.
Baik Untuk Kesehatan Mata
Riset menunjukkan sekitar 250 juta orang di seluruh dunia menderita gangguan atau masalah penglihatan mulai dari katarak, gangguan penglihatan pada usia lanjut (degenerasi makula), hingga penyakit glaukoma (kerusakan saraf mata)1.
Salah satu penyebab utama dari berbagai gangguan mata tersebut adalah kekurangan vitamin A.
Riset menunjukkan, memperbanyak konsumsi vitamin A dapat membantu mencegah timbulnya masalah kesehatan mata.
Beberapa riset melaporkan, vitamin A dapat menjaga kesehatan mata sekaligus membantu melindungi mata dari beberapa gangguan penglihatan, seperti katarak dan degenerasi makula234.
Degenerasi makula adalah gangguan pada daerah pusat retina (makula) yang dapat menyebabkan menurunnya fungsi mata yang lama-kelamaan akan menyebabkan kebutaan.
back to menu ↑Mengatasi Infeksi
Infeksi adalah masalah kesehatan yang diakibatkan oleh virus, bakteri, atau jamur.
Sebagian besar kejadian infeksi banyak ditemukan pada anak-anak.
Ini dikarenakan, sistem pertahanan tubuh pada usia anak masih belum sempurna, sehingga lebih rentan terpapar infeksi.
Kekurangan vitamin A pada anak-anak dapat menyebabkan beberapa macam penyakit infeksi, seperti campak, diare, dan infeksi saluran pernapasan.
Buruknya, kejadian infeksi tersebut ternyata dapat meningkatkan angka kematian anak.
Sebuah penelitian menunjukkan, pemberian vitamin A setiap 4 bulan dapat mengurangi kematian akibat diare sebesar 28% dan campak sebesar 20% pada anak-anak yang kekurangan vitamin A5.
Bahkan, pada anak-anak yang tidak menderita kekurangan vitamin A sekalipun, angka kematian akibat diare berkurang hingga 30% dan infeksi saluran pernapasan berkurang hingga 70% setelah diberikan suplemen vitamin A6.
Ini menunjukkan bahwa vitamin A sangat berperan penting dalam mengatasi beberapa macam penyakit infeksi khususnya pada usia anak.
back to menu ↑Dapat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang penting bagi sistem kekebalan tubuh.
Berdasarkan sebuah riset, vitamin A dapat memberikan pertahanan yang lebih baik terhadap berbagai penyakit7.
Vitamin A dapat meningkatkan jumlah sel imun dan membantu mengaktifkan respons sistem kekebalan tubuh8.
Vitamin A mampu meningkatkan fungsi daya tahan tubuh yang bekerja melawan infeksi virus maupun bakteri yang menyerang tubuh.
back to menu ↑Mengatasi Kerutan Dan Kulit Kering
Seiring bertambahnya usia, kulit akan mengalami tanda-tanda penuaan.
Kulit mengeriput dan kering adalah salah satu tanda penuaan akibat menurunnya produksi kolagen kulit.
Kolagen sendiri merupakan zat yang membantu pembentukan jaringan kulit.
Penuaan kulit tentunya akan bisa terjadi lebih cepat jika kita tidak merawatnya dengan baik.
Retinol vitamin A adalah salah satu dari sekian banyaknya zat gizi yang dibutuhkan untuk pemeliharaan kesehatan kulit.
Retinol sendiri adalah zat turunan dari vitamin A yang mempunyai banyak manfaat penting untuk kulit.
Sebuah penelitian menunjukkan, retinol vitamin A mampu memperbaiki kerutan halus yang berhubungan dengan penuaan alami9.
Retinol vitamin A juga dapat peningkatan produksi kolagen dengan membantu memperlambat pembentukan kerutan di kulit10.
back to menu ↑Mengatasi Anemia
Banyak orang, terutama anak-anak dan wanita mengalami anemia atau kekurangan darah.
Salah satu penyebab anemia adalah kekurangan zat besi.
Anemia dapat menimbulkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh, penurunan fungsi daya pikir otak dan kapasitas belajar11.
Hasil sebuah penelitian menemukan, vitamin A dapat meningkatkan kadar zat besi pada anak-anak yang menderita anemia12.
Di samping itu, hasil penelitian lain juga menemukan bahwa konsumsi vitamin A dan zat besi secara bersamaan lebih efektif mengatasi anemia daripada mengonsumsi salah satu dari zat gizi ini13.
back to menu ↑Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak
Gizi yang tepat dan seimbang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Vitamin A adalah salah satu zat gizi yang berperan penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak14.
Vitamin ini membantu pertumbuhan tulang, perkembangan penglihatan dan kulit yang sehat, serta meningkatkan fungsi kekebalan tubuh pada anak15.
Selain itu, vitamin ini juga penting untuk membantu pembentukan saluran kemih, usus, dan pernapasan.
Olehnya itu, bagi Anda para orang tua sebaiknya selalu menyediakan makanan yang kaya vitamin A karena penting untuk proses tumbuh dan kembang anak.
back to menu ↑Baik Untuk Kesehatan Sistem Reproduksi
Penelitian pada tahun 1990 menemukan, vitamin A telah diketahui bermanfaat untuk kesehatan reproduksi pria dan wanita.
Sebuah penelitian menemukan, vitamin A penting untuk pemeliharaan saluran kelamin pria dan spermatogenesis (proses pembentukan sel sperma)16.
Selain itu, pada wanita, vitamin A juga dapat membantu menjaga kesehatan reproduksi wanita serta membantu pertumbuhan normal dan perkembangan janin selama kehamilan16.
back to menu ↑Pencegahan Kanker
Pemenuhan gizi yang seimbang adalah salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya kanker.
Walaupun jumlahnya sedikit dibutuhkan oleh tubuh, namun vitamin A diduga memainkan peran penting dalam pencegahan kanker.
Salah satu riset menunjukkan, jumlah vitamin A yang tinggi dapat membantu mencegah terjadinya beberapa jenis kanker seperti kanker kepala dan leher, paru-paru, hati, serta kanker payudara17.
back to menu ↑Mengatasi Jerawat
Vitamin A juga dapat mengatasi jerawat di wajah kita.
Hasil penelitian melaporkan, vitamin A dapat mencegah dan mengobati jerawat secara efektif.
Secara khusus, asam retinoic yang merupakan zat turunan dari vitamin A cukup efektif untuk mengatasi jerawat dari yang ringan hingga sedang18.
Selain itu, isotretinoin, senyawa turunan vitamin A yang lainnya juga biasanya digunakan untuk mengobati jerawat yang lebih parah.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami masalah jerawat di wajah, mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A sangat dianjurkan.
back to menu ↑Sumber Vitamin A
Sumber alami vitamin A dapat ditemukan dalam pangan hewani dan nabati.
Sumber vitamin A hewani ditemukan dalam bentuk retinol (preformed vitamin A), sementara sumber vitamin A nabati ditemukan dalam bentuk karotenoid (provitamin A)19.
Pre-formed vitamin A atau Retinol adalah bentuk aktif yang langsung dapat digunakan oleh tubuh, sementara provitamin A dikonversi terlebih dahulu menjadi Retinol sebelum dapat digunakan oleh tubuh.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah sumber-sumber vitamin A yang dapat Anda jadikan referensi untuk dikonsumsi sehari-hari20:
- Beberapa jenis ikan, seperti salmon, tuna, dan ikan hering
- Hati sapi dan jeroan, namun makanan ini perlu dibatasi untuk dikonsumsi sehari-hari karena makanan ini juga tinggi kolesterol
- Sayuran berdaun hijau, oranye, dan kuning, seperti brokoli, paprika, wortel, dan labu
- Umbi-umbian, seperti ubi jalar
- Buah-buahan, seperti melon, aprikot, dan mangga
- Produk susu dan sereal
Pada dasarnya, mengombinasikan makanan sumber vitamin A ke dalam asupan harian Anda sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin A Anda.
Tapi ada orang yang perlu mengonsumsi suplemen vitamin karena mengalami kekurangan vitamin tersebut.
Suplemen vitamin A ini banyak ditemukan dalam bentuk kapsul atau tablet.
Jumlah vitamin A dalam suplemen cukup beragam. Suplemen vitamin A biasanya mengandung 750–3.000 mcg RAE (2.500–10.000 IU) vitamin A21.
Suplemen ini sebagian besar ditemukan dalam bentuk kombinasi lengkap yaitu preformed dan provitamin A, atau seringkali dalam bentuk preformed atau provitamin A saja.
Namun perlu diingat bahwa mengonsumsi suplemen vitamin A hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang mengalami defisiensi/kekurangan vitamin A saja dan dengan pantauan dokter.
back to menu ↑Kebutuhan Harian Vitamin A
Kebutuhan harian vitamin A yang dianjurkan berbeda-beda tergantung dari usia dan kondisi seseorang.
Kebutuhan harian vitamin A dinyatakan dalam bentuk RAE (Retinol Activity Equivalent)20.
Secara umum, setiap 1 mcg RAE adalah 1 mcg retinol, atau setara dengan 2 mcg β-karoten dalam minyak, 12 mcg beta-karoten dalam makanan, atau 24 mcg karotenoid provitamin-A lainnya dalam makanan (alfa-karoten, gamma-karoten, atau beta-kriptosantin)22.
Melansir dari National Institute of Health (NIH), mulai januari 2020, vitamin A dalam label kandungan gizi harus dicantumkan dalam bentuk mcg (mikrogram) RAE.
Namun, beberapa produk suplemen vitamin A masih ada yang mencantumkan dalam bentuk International Unit (IU). Berikut ini adalah list konversi IU vitamin A ke RAE21:
- 1 IU retinol = 0.3 mcg RAE
- 1 IU suplemen beta-karoten = 0.3 mcg RAE
- 1 IU beta-karoten dalam makanan = 0.05 mcg RAE
- 1 IU alfa-karoten atau beta-kriptosantin dalam makanan = 0.025 mcg RAE
Berikut adalah kebutuhan asupan vitamin A yang dianjurkan oleh NIH (National Institute of Health US)20:
- Bayi usia 0-6 bulan: 400 mikrogram RAE (± 1333 IU)
- Bayi usia 7-12 bulan: 500 mikrogram RAE (± 1666 IU)
- Anak usia 1-3 tahun: 300 mikrogram RAE (± 1000 IU)
- Anak usia 4-8 tahun: 400 mikrogram RAE (± 1333 IU)
- Anak usia 9-13 tahun: 600 mikrogram RAE (± 2000 IU)
- Pria dewasa: 900 mikrogram RAE (± 3000 IU)
- Wanita dewasa: 700 mikrogram RAE (± 2333 IU)
- Wanita hamil usia 14-18 tahun: 750 mikrogram RAE (± 2500 IU)
- Wanita hamil usia diatas 19 tahun: 770 mikrogram RAE (± 2566 IU)
- Wanita menyusui usia 14-18 tahun: 1200 mikrogram RAE (± 4000 IU)
- Wanita menyusui usia diatas 19 tahun: 1300 mikrogram RAE (± 4333 IU)
Efek Samping Kelebihan Vitamin A
Secara umum, vitamin A tidak menimbulkan efek samping jika dikonsumsi sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Namun, dalam beberapa kasus, jika konsumsi vitamin A terlalu berlebihan maka akan menyebabkan hipervitaminosis A.
Hipervitaminosis A adalah kondisi penumpukan vitamin A didalam tubuh akibat mengonsumsi vitamin A secara berlebihan dan bisa mengakibatkan keracunan
Biasanya orang-orang yang menderita hipervitaminosis A adalah mereka yang mengonsumsi makanan tinggi vitamin A bersamaan dengan konsumsi suplemen vitamin A.
Atau mereka yang biasanya mengonsumsi suplemen vitamin A saja namun dengan dosis yang berlebihan.
Konsumsi vitamin A dalam jumlah yang besar dan dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan efek samping seperti kelelahan, anoreksia (gangguan pola makan), rasa tidak nyaman di perut, mual, muntah, demam ringan, keringat berlebih, mudah tersinggung, hingga perubahan mental2324.
Penelitian lain juga menemukan, mengonsumsi terlalu banyak vitamin A pada wanita hamil (lebih dari 3000 mikrogram RAE per hari) dapat meningkatkan risiko kelainan/cacat bawaan saat bayi baru lahir25.
Sementara itu, pada wanita yang mengalami menopause, terlalu banyak konsumsi vitamin A dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang pinggul.
Untuk penggunaan di kulit, penggunaan topikal vitamin A (krim, gel, atau lotion) yang berlebihan mungkin dapat menyebabkan iritasi pada kulit26.
Risiko terjadinya kelebihan vitamin A dapat terjadi karena vitamin ini bersifat larut lemak yang mudah terakumulasi didalam tubuh.
Sehingga apabila penggunaannya berlebihan maka akan menyebabkan terjadinya toksisitas/keracunan vitamin A.
Untuk menghindari kelebihan penggunaan vitamin A, berikut ini kami sajikan informasi batas konsumsi vitamin A berdasarkan kelompok umur20:
- Bayi usia 0-12 bulan: tidak lebih dari 600 mikrogram (± 2000 IU)
- Anak usia 1-3 tahun: tidak lebih dari 600 mikrogram (± 2000 IU)
- Anak usia 4-8 tahun: tidak lebih dari 900 mikrogram (± 3000 IU)
- Anak usia 9-13 tahun: tidak lebih dari 1700 mikrogram (± 5666 IU)
- Remaja usia 14-18 tahun: tidak lebih dari 2800 mikrogram (± 9333 IU)
- Dewasa usia 19 tahun keatas: tidak lebih dari 3000 mikrogram (± 10000 IU)
Efek Samping Kekurangan Vitamin A
Selain kelebihan vitamin A, kekurangan vitamin ini juga dapat menimbulkan efek negatif terhadap tubuh kita.
Defisiensi atau kekurangan vitamin A adalah masalah yang sering ditemukan khususnya pada wanita dan anak-anak.
Data dari World Health Organization (WHO) menunjunkkan, sebanyak 190 juta anak-anak dan 19.1 juta ibu hamil di seluruh dunia mengalami kekurangan vitamin A27.
Gejala-gejala kekurangan vitamin A sangat beragam, di antaranya dapat menyebabkan permasalahan pada mata seperti mata kering, rabun senja, rasa gatal dan pedih di mata, penglihatan kabur, dan sensitif terhadap cahaya28.
Selain itu, kekurangan vitamin A juga dapat menyebabkan terhambatnya proses pertumbuhan & perkembangan tubuh, kemandulan, mudah mengalami infeksi, hingga masalah kulit seperti jerawat dan mudah timbulnya luka pada kulit29.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka konsumsi makanan tinggi vitamin A sangat dianjurkan.
Jika diperlukan, konsumsi suplemen vitamin A juga dapat Anda pertimbangkan.
Pastikan untuk konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa mengalami tanda-tanda kekurangan vitamin A.
back to menu ↑Interaksi Zat Atau Obat Lain dengan Vitamin A
Sejumlah senyawa atau atau obat-obatan ternyata dapat mempengaruhi jumlah penyerapan Vitamin A ke dalam dalam tubuh.
Ada yang bisa meningkatkan penyerapan, dan ada pula yang bisa menghambat penyerapan.
Salah satu riset menunjukkan, konsumsi vitamin A bersamaan dengan konsumsi lemak, protein, vitamin E, dan seng (zinc) dapat membantu meningkatkan penyerapan vitamin A19.
Sebaliknya, konsumsi vitamin A bersamaan dengan obat-obatan tertentu seperti antibiotik neomycin dan orlistat (obat penurun berat badan) dapat menurunkan penyerapan vitamin A3031.
Obat-obatan penurun kolesterol seperti cholestyramine dan colestipol serta obat untuk penderita gagal ginjal seperti sevelamer juga dilaporkan dapat menurunkan penyerapan vitamin A.
back to menu ↑Kesimpulan
Tubuh membutuhkan asupan vitamin A karena manfaatnya dalam memelihara fungsi dan kesehatan tubuh.
Selain untuk kesehatan mata, vitamin A berperan penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, menjaga kesehatan kulit, mengatasi anemia, hingga menjaga kesehatan reproduksi.
Vitamin A dibagi menjadi dua bentuk utama yaitu preformed vitamin A yang ditemukan pada pangan hewani dan provitamin A yang ditemukan dalam pangan nabati.
Suplemen vitamin A juga banyak ditemukan sebagai asupan tambahan jika seseorang mengalami kekurangan vitamin A.
Rekomendasi kebutuhan vitamin A secara umum berbeda-beda sesuai dengan kelompok umur.
Batas maksimal konsumsi vitamin A sebaiknya tidak melebihi 3000 mikrogram RAE untuk usia dewasa.
Konsumsi supplemen vitamin A dalam jangka waktu panjang dan berlebihan berpotensi menyebabkan keracunan atau hipervitaminosis A.
Hipervitaminosis A dapat menyebabkan gangguan pola makan, mual, muntah, demam ringan, keringat berlebih, mudah tersinggung, hingga perubahan mental.
Di sisi lain, kekurangan vitamin A juga dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan pada mata, mudah terserang infeksi, hingga masalah kulit seperti jerawat.
Mengonsumsi makanan kaya vitamin A dan tidak mengonsumsi dengan jumlah yang berlebihan adalah cara terbaik untuk menghindari masalah kelebihan dan kekurangan vitamin A.
Referensi- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6771137/[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25194611/[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11438049/[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16380590/[↩]
- https://methods.cochrane.org/equity/vitamin-diarrhea[↩]
- https://www.researchgate.net/publication/14089589[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6162863/#B138-jcm-07-00258[↩]
- https://cmr.asm.org/content/18/3/446[↩]
- https://www.researchgate.net/publication/6316137[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3583892/[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3916855/[↩]
- https://www.researchgate.net/publication/259566635[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3847738/[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/7832048/[↩]
- https://www.healthy-height.com/blogs/growth-nutrition-guide/why-vitamin-a-is-important-for-childrens-growth[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3257687[↩][↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11796231/[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4428712/[↩]
- https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/156482659201400115[↩][↩]
- https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminA-Consumer/[↩][↩][↩][↩]
- https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminA-HealthProfessional/[↩][↩]
- https://en.wikipedia.org/wiki/Vitamin_A[↩]
- https://www.researchgate.net/publication/51372805_The_acute_and_chronic_effects_of_vitamin_A[↩]
- https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-964/vitamin-a[↩]
- https://www.who.int/immunization/programmes_systems/interventions/Adverse_events_vitA.pdf[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532916/[↩]
- https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/44110/9789241598019_eng.pdf[↩]
- https://www.alodokter.com/xerophthalmia[↩]
- https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-a-deficiency-symptoms[↩]
- https://www.alomedika.com/obat/vitamin-dan-mineral/vitamin/retinol/efek-samping-dan-interaksi-obat[↩]
- https://www.sciencedirect.com/topics/neuroscience/orlistat[↩]