
Mungkin Anda sudah tidak asing akan manfaat vitamin B1 untuk mencegah beriberi.
Beriberi, yang berarti ‘sangat lemah’ dalam bahasa Srilanka, terjadi karena vitamin ini berperan vital dalam menjalankan fungsi tubuh.1
Selain itu, beragam studi menunjukkan kalau vitamin B1 ternyata juga bisa mengatasi beberapa gangguan kesehatan lainnya, termasuk gangguan kesehatan mental.
Apa saja manfaat yang ditawarkan vitamin B1? Yuk, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Membantu Metabolisme Tubuh
Vitamin B1 yang mempunyai nama lain thiamine ini membantu banyak enzim untuk menjalankan berbagai reaksi kimia di dalam tubuh.
Karbohidrat, protein, dan lemak yang kita konsumsi akan dipecah menjadi gula sederhana yang kemudian bisa digunakan sel untuk bekerja.
Pada proses itulah vitamin B1 turut andil.
Tanpa bantuan vitamin ini, tubuh tidak akan mampu menghasilkan energi untuk tumbuh kembang serta beraktivitas sehari-hari.2
Peran vitamin B1 dalam metabolisme lemak ini ternyata juga bisa membantu Anda untuk menurunkan berat badan lebih cepat.3
Jadi, yuk, mulai tambahkan makanan kaya vitamin B1 ke menu diet Anda!
back to menu ↑Menurunkan Keparahan Alzheimer
Vitamin B1 ternyata memiliki peran yang sangat esensial untuk kesehatan otak kita.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan American Journal of Alzheimer’s Disease & Other Dementias, kadar vitamin B1 yang rendah banyak ditemukan pada penderita Alzheimer.4
Selain itu, studi tersebut juga menyebutkan bahwa suplemen vitamin B1 juga mampu meningkatkan kemampuan kognitif penderita Alzheimer.
Pada penelitian hewan coba, turunan vitamin B1 yang bernama benfotiamine ternyata dapat mengurangi plak amyloid, yaitu protein yang memicu terjadinya Alzheimer.
Akan tetapi, pada lansia, terapi ini akan jauh lebih efektif jika vitamin B1 diberikan melalui suntikan atau infus.
Meskipun menjadi salah satu jenis terapi Alzheimer yang menjanjikan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya kembali.
back to menu ↑Mencegah Komplikasi pada Diabetes
Kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa menimbulkan komplikasi pada organ tubuh lain, lho, salah satunya adalah ginjal.
Suplemen vitamin B1 dosis tinggi ternyata berpotensi untuk mengatasi kerusakan ginjal akibat diabetes.
Gangguan ginjal tersebut ditandai dengan tingginya jumlah albumin yang dikeluarkan saat kita buang air kecil.
Nah, menurut suatu riset di tahun 2008, 30 pasien diabetes yang menerima suplemen vitamin B1 selama 3 bulan mengalami penurunan jumlah albumin pada urin.5
Tetapi, masih butuh studi lanjutan dengan jumlah peserta yang lebih banyak untuk memastikan manfaat vitamin B1 ini.
back to menu ↑Mengatasi Gangguan Kecemasan dan Depresi
Siapa sangka, kalau vitamin B1 juga bisa bantu atasi kecemasan?
Dikutip dari jurnal Integrative Medicine Insights, pemberian dosis suplemen sebesar 250 mg/hari telah berhasil mengatasi gangguan kecemasan.6
Menariknya lagi, vitamin ini disebut-sebut sebagai vitamin anti-stres, karena mampu meningkatkan sistem imun yang mampu menghadang stres.2
Pemberian vitamin B1 ternyata juga dapat digunakan sebagai tambahan terapi pada penderita depresi karena sifat antidepresannya.7
Tidak hanya itu, lho, vitamin B1 juga bisa meringankan gejala gangguan kesehatan mental lainnya, seperti susah tidur, mimpi buruk, serta sakit kepala.
back to menu ↑Meringankan Gejala PMS
PMS sering menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu aktivitas, seperti nyeri perut dan mood yang naik turun.
Bagi Anda yang sering mengalami gejala PMS, vitamin B1 mungkin bisa jadi solusinya.
Riset yang melibatkan 100 peserta menunjukkan, pemberian vitamin B1 dapat menurunkan keparahan gejala PMS, baik secara fisik maupun psikologis.8
Manfaat vitamin ini diperoleh setelah peserta mengonsumsi sebanyak 100 mg vitamin B1 per harinya.
Masih dari studi yang sama, vitamin B1 juga tidak menyebabkan efek samping yang membahayakan sehingga aman dikonsumsi untuk meredakan gejala PMS.
back to menu ↑Kebutuhan Vitamin B1 Setiap Harinya
Dilansir dari data Angka Kecukupan Gizi di Indonesia, berikut ini adalah kebutuhan vitamin B1 berdasarkan jenis kelamin dan usia pada individu sehat.9
- Bayi 0-11 bulan: 0.2-0.3 mg
- Anak 1-9 tahun: 0.5-0.9 mg
- Laki-laki 10-12 tahun: 1.1 mg
- Laki-laki usia 13 hingga >80 tahun: 1.2 mg
- Perempuan 10-12 tahun: 1.0 mg
- Perempuan usia 13 hingga >80 tahun: 1.1 mg
Ibu hamil dan menyusui memerlukan tambahan masing-masing 0.3 mg dan 0.4 mg setiap harinya.
Beberapa kondisi juga memungkinkan seseorang memerlukan tambahan asupan vitamin B1 dan suplemen, seperti adanya penyakit atau gangguan penyerapan zat gizi.
Untuk memastikan kebutuhan vitamin B1 Anda sehari-hari, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter atau tenaga medis.
back to menu ↑Efek Samping Kelebihan Vitamin B1
Vitamin B1 termasuk jenis vitamin yang dapat larut dalam air, sehingga jumlah yang berlebih di dalam tubuh akan dibuang melalui urin.
Hingga kini, dosis maksimal konsumsi vitamin B1 belum ditentukan, mengingat vitamin B1 sangat jarang menyebabkan keracunan, terlebih dari makanan.10
Suplemen vitamin B1 juga aman dikonsumsi oleh anak-anak, lansia, dan ibu menyusui karena tidak menimbulkan efek yang berbahaya, asal tetap berada di bawah pengawasan dokter.11
Akan tetapi, suplemen vitamin B1 bisa menyebabkan reaksi alergi, seperti: 12
- Bengkak pada wajah, mulut, atau tenggorokan
- Mual
- Gatal-gatal
- Gelisah
Pada kondisi yang lebih parah, seseorang yang alergi vitamin ini bisa mengalami kesulitan bernapas, hingga batuk dan muntah darah.
Oleh karena itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi suplemen vitamin B1.
Jika mengalami gejala di atas setelah mengonsumsi suplemen vitamin ini, segera pergi ke pelayanan kesehatan terdekat.
back to menu ↑Interaksi dengan Obat-Obatan
Vitamin B1 ternyata dapat berinteraksi dengan beberapa obat, di antaranya: 1314
- Obat kejang. Mengonsumsi obat-obatan antikonvulsi atau antikejang seperti phenytoin dalam jangka panjang dapat menurunkan kadar vitamin B1 dalam darah.
- Obat diuretik. Salah satu contoh obat diuretik adalah furosemide. Jenis obat ini umum digunakan untuk pengobatan edema dan hipertensi. Orang yang mengonsumsi obat diuretik akan sering buang air kecil, sehingga vitamin B1 juga akan ikut terbuang bersama dengan urin.
- Obat kemoterapi. Jenis obat kemoterapi fluorouracil diketahui dapat mengganggu metabolisme vitamin B1.
Jika Anda sedang melakukan pengobatan dengan obat-obatan di atas, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin B1.
Selain itu, jika Anda hendak mengonsumsi suplemen vitamin B1, pastikan untuk memberitahu dokter Anda apabila sedang mengonsumsi obat lain untuk menghindari efek samping.
back to menu ↑Siapa saja yang berisiko kekurangan vitamin B1?
Ternyata, beberapa kelompok orang lebih rentan, lho, mengalami kekurangan vitamin ini.
Biasanya, kekurangan vitamin B1 terjadi akibat kekurangan asupan makanan, gangguan penyerapan zat gizi, peningkatan kebutuhan, maupun tingginya pengeluaran B1 melalui urin.
Berikut pembahasan lengkapnya.13
- Peminum alkohol. Seseorang yang mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang berisiko mengalami gangguan penyerapan zat gizi, termasuk vitamin B1. Selain itu, asupan makan pada kelompok ini seringkali sangat rendah, sehingga kebutuhan vitamin B1 harian juga tak terpenuhi.
- Orang dengan HIV/AIDS. Kurang gizi adalah salah satu tanda klinis yang sering muncul pada orang dengan HIV/AIDS. Kondisi tersebut juga biasanya akan menyebabkan kadar vitamin B1 dalam tubuh jadi menurun.
- Lansia. Kekurangan vitamin B1 pada lansia bisa terjadi karena rendahnya asupan makan, adanya penyakit kronis, penggunaan obat-obatan tertentu, atau adanya gangguan penyerapan vitamin B1. Hal-hal tersebut menyebabkan lansia lebih berisiko mengalami kekurangan vitamin ini.
- Operasi lambung. Gastric bypass atau operasi untuk memperpendek ukuran lambung dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B1.
- Penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisis. Adanya terapi hemodialisis membuat jumlah vitamin B1 pada penderita gagal ginjal mengalami penurunan.14
- Ibu hamil. Ketika hamil, sebagian zat gizi ibu tentu akan ditransfer ke janin untuk perkembangannya. Oleh sebab itu, ibu hamil akan membutuhkan tambahan vitamin B1 untuk mencegah kekurangan vitamin ini.15
- Penderita diare yang berkepanjangan dapat mengganggu proses penyerapan vitamin B1 di dalam tubuh.16
Akibat Kekurangan Vitamin B1
Gejala kekurangan vitamin B1 yang paling umum terjadi adalah lemas dan mudah lelah, karena vitamin ini berperan penting dalam produksi energi dalam tubuh.
Pada kondisi yang parah, kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan beriberi yang berupa gangguan pada saraf serta jantung dan pembuluh darah.
Dilansir dari Healthline, sederet gejala yang bisa muncul meliputi: 17
- Nafsu makan menurun, berakibat pada penurunan berat badan
- Kemampuan gerak refleks yang menurun
- Rasa tidak nyaman pada tangan dan kaki, seperti sensasi tertusuk jarum atau terbakar
- Pandangan terasa kabur
- Mual dan muntah
- Terganggunya irama jantung, di mana penderita kekurangan vitamin B1 cenderung memiliki detak jantung yang lebih lemah
- Napas pendek
Kadar vitamin B1 yang rendah di dalam tubuh juga membuat seseorang lebih rentan terkena sepsis jika sedang terjadi infeksi.18
Ketika terjadi sepsis, tubuh justru bisa menyerang jaringan dan organ sehat sehingga memicu kerusakan.19
Kekurangan vitamin B1 atau beriberi sebetulnya cukup jarang terjadi, karena akses mendapatkan vitamin B1 saat ini sangat mudah.
Akan tetapi, beriberi kini berisiko menyerang pecandu alkohol, karena keberadaan alkohol membuat tubuh kesulitan menyerap vitamin ini.
Selain itu, bayi yang mendapatkan ASI dari ibu yang kekurangan vitamin B1 juga berisiko mengalami infantile beriberi, yang bisa menyebabkan bayi kehilangan suaranya hingga gagal jantung.20
back to menu ↑Makanan Sumber Vitamin B1
Karena merupakan jenis vitamin larut air, tubuh kita tidak bisa menampung vitamin B1 terlalu lama di hati.
Jadi, agar tubuh bisa menjalankan fungsinya dengan baik, kita harus memenuhi kebutuhan vitamin B1 setiap hari.
Kabar baiknya, mengonsumsi makanan kaya vitamin B1 ternyata sudah cukup, lho, untuk memenuhi kebutuhan harian, terlebih jika Anda dalam kondisi sehat.
Berikut ini adalah berbagai jenis makanan sumber vitamin B1 yang bisa Anda pilih.132114
- Berbagai jenis sumber karbohidrat seperti beras putih, beras coklat, gandum serta olahannya seperti roti gandum utuh dan makaroni, jagung dan oatmeal
- Kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti kacang polong, olahan kedelai seperti tahu, kacang hitam, dan biji bunga matahari
- Makanan yang diperkaya dengan vitamin B seperti sereal dan mie telur
- Lauk hewani seperti ikan tuna, daging sapi, kerang, dan salmon
- Susu dan yogurt plain
- Sayur dan buah seperti asparagus, bayam, labu biji, dan jeruk
Tetapi, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk memperoleh vitamin B1 dari makanan.
Pertama, vitamin B1 mudah rusak oleh paparan panas, sehingga pemasakan bisa menghilangkan sebagian vitamin ini.
Jadi, produk-produk seperti susu pasteurisasi yang melalui proses pemanasan seringkali kehilangan kandungan vitamin B1-nya.
Di samping itu, serealia dan biji-bijian yang sudah melewati proses pemurnian juga mengandung vitamin B1 yang lebih sedikit.
Contohnya, roti gandum utuh memiliki kandungan vitamin B1 yang lebih tinggi dibandingkan roti tawar biasa yang sudah melewati banyak pengolahan dan mendapat tambahan gula.
Pastikan Anda mengecek terlebih dahulu label informasi nutrisi untuk melihat ada atau tidaknya kandungan vitamin B1 pada produk yang Anda beli.
Selain itu, mengonsumsi kopi dan teh secara berlebihan juga dapat menurunkan kadar vitamin B1 dalam tubuh.14
Beberapa makanan mentah seperti ikan air tawar dan kerang juga tidak dianjurkan karena kandungan thiaminase-nya dapat menghancurkan vitamin B1.
back to menu ↑Kesimpulan
Itu dia sederet manfaat vitamin B1 yang wajib Anda ketahui.
Selain untuk menjalankan fungsi tubuh, vitamin ini ternyata berpotensi untuk menjauhkan Anda dari berbagai penyakit, seperti Alzheimer, diabetes, gangguan kecemasan, hingga meredakan PMS.
Vitamin B1 juga tergolong aman untuk dikonsumsi, meskipun penggunaan suplemennya memerlukan pengawasan dari dokter agar Anda mendapatkan dosis yang tepat.
Mengonsumsi vitamin B1 secara rutin sangatlah penting, mengingat vitamin ini tidak bisa disimpan di dalam tubuh dalam kurun waktu yang lama.
Anda bisa memperoleh manfaat vitamin B1 dengan mengonsumsi beragam makanan, khususnya kelompok serealia dan kacang-kacangan.
Jadi, yuk, mulai memasukkan makanan kaya vitamin B1 ke dalam piring Anda sehari-hari!
Referensi- https://www.britannica.com/science/beriberi[↩]
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/219545#function[↩][↩]
- https://www.healthline.com/health/food-nutrition/vitamins-to-boost-metabolism#:~:text=Thiamine%20(B%2D1)%2C,in%20a%20range%20of%20foods[↩]
- https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1533317511432736?url_ver=Z39.88-2003&rfr_id=ori%3Arid%3Acrossref.org&rfr_dat=cr_pub++0pubmed&[↩]
- https://link.springer.com/article/10.1007/s00125-008-1224-4[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3046018/[↩]
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26984349/[↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4825494/#:~:text=Vitamin%20B1%20(Thiamin)%20may%20reduce%20symptoms%20of%20PMS%20through%20the,first%20water%2Dsoluble%20discovered%20vitamin[↩]
- https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/129886/Permenkes%20Nomor%2028%20Tahun%202019.pdf[↩]
- https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-b1/[↩]
- https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/thiamine-oral-route-injection-route/side-effects/drg-20066328?p=1[↩]
- https://www.everydayhealth.com/drugs/thiamine-vitamin-b1[↩]
- https://ods.od.nih.gov/factsheets/Thiamin-HealthProfessional/[↩][↩][↩]
- https://lpi.oregonstate.edu/mic/vitamins/thiamin#drug-interactions[↩][↩][↩][↩]
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537204/[↩]
- https://emedicine.medscape.com/article/116930-overview[↩]
- https://www.healthline.com/nutrition/thiamine-deficiency-symptoms[↩]
- https://www.thenaturaldoctors.com/vitamin-b1-thiamine-the-health-benefits-and-why-you-may-be-deficient/[↩]
- https://www.cdc.gov/sepsis/what-is-sepsis.html[↩]
- https://www.msdmanuals.com/professional/nutritional-disorders/vitamin-deficiency-dependency-and-toxicity/thiamin-deficiency[↩]
- https://www.myfooddata.com/articles/thiamin-b1-foods.php[↩]