6 Manfaat Vitamin K, Salah Satunya Mampu Melawan COVID-19?

Mungkin Anda paling sering mendengar manfaat vitamin K untuk pembekuan darah.

Tetapi, riset terbaru saat ini juga menemukan bahwa ternyata, status vitamin K diduga bisa mengurangi keparahan gejala COVID-19, lho.

Tidak hanya itu, manfaat lain yang ditawarkan oleh vitamin K juga tidak kalah penting dibandingkan vitamin-vitamin lainnya.

Penasaran apa saja? Mari kita simak berbagai manfaat, sumber makanan, hingga efek kekurangan konsumsi vitamin K berikut ini.

Berpotensi Mengurangi Tingkat keparahan COVID-19

COVID-19 sampai sekarang masih terus mengintai kita dan kasusnya tiap hari masih saja melonjak.

Sampai saat ini, banyak cara telah dilakukan oleh peneliti untuk mengurangi tingkat keparahan yang ditimbulkan virus ini.

Sebuah riset terbaru menemukan, status vitamin K yang rendah ditemukan pada pasien COVID-19 yang mengalami gejala berat.¹

Ini menunjukkan bahwa meningkatkan status vitamin K mungkin dapat membantu mengurangi keparahan atau gejala berat yang diakibatkan oleh COVID-19.

COVID-19 dapat menyebabkan terjadinya pembekuan darah dan penurunan serat elastis di paru-paru.

Dengan mengonsumsi vitamin K, maka pembekuan darah akan terkontrol dengan baik dan paru-paru jadi lebih terlindungi.²³

Oleh karena itu, potensi vitamin K untuk melawan COVID-19 mungkin akan bermanfaat.

Namun, tentu saja masih diperlukan penelitian lebih lanjut dan uji klinis jangka panjang untuk membuktikan peran vitamin K dalam melawan COVID-19.

Membantu Proses Pembekuan Darah

Fungsi utama vitamin K adalah membantu proses pembekuan darah pada tubuh.

Jika seseorang mengalami kekurangan vitamin K, darah jadi sulit menggumpal sehingga rentan terjadi pendarahan yang cukup hebat bila ada luka.

Suatu riset menemukan, vitamin K sangat penting dalam proses penyembuhan luka melalui pembekuan darah.⁴

Vitamin K juga dapat membuat proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat.

Selain itu, vitamin K sangat penting untuk proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya pendarahan pada bayi yang baru lahir.

Ini dikarenakan bayi yang baru lahir mempunyai jumlah vitamin K yang sangat sedikit dalam tubuh.⁵

Oleh karena itu, biasanya bayi yang baru lahir akan disuntikkan vitamin K agar jumlah vitamin K dalam tubuh menjadi meningkat.

Baik untuk Kesehatan Tulang

Salah satu peran penting yang mungkin tidak diketahui banyak orang adalah manfaat vitamin K dalam menjaga kesehatan tulang.

Tidak hanya kalsium dan vitamin D saja, vitamin K ternyata juga berpengaruh langsung pada struktur dan metabolisme tulang.⁶

Suatu riset melaporkan, konsumsi produk susu yang diperkaya vitamin K dapat meningkatkan kepadatan tulang pada wanita pasca menopause.⁷

Uji klinis secara konsisten juga menunjukkan bahwa vitamin K bisa meningkatkan kepadatan mineral tulang dan menurunkan risiko patah tulang.⁸

Namun begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dosis vitamin K yang tepat untuk tulang kita.

Mencegah Penyakit Jantung

Penyakit jantung umumnya disebabkan oleh aliran darah yang tidak lancar khususnya di pembuluh darah jantung.

Salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung adalah adanya endapan kalsium yang menumpuk di pembuluh darah.

Hasil dari suatu riset menunjukkan, vitamin K ternyata dapat mencegah pengendapan kalsium di pembuluh darah sehingga jantung lebih sehat dan terhindar dari risiko penyakit.⁹

Riset lain juga menegaskan bahwa asupan vitamin K2 (menaquinone) dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner hingga  57%.¹⁰

Selain itu, konsumsi vitamin K1 (phylloquinone) juga bisa mengurangi terbentuknya endapan kalsium di pembuluh darah hingga 6% dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi vitamin ini.¹⁰

Yang berbeda dari vitamin K1 dan K2 adalah sumbernya. Lebih detilnya juga akan dibahas dibagian sumber di bawah ini.

Mencegah Diabetes

Diabetes mellitus tipe 2 disebabkan oleh insulin yang resisten sehingga gula darah melonjak tinggi.

Vitamin K mampu mengontrol kadar gula darah sehingga perkembangan diabetes mellitus tipe 2 dan komplikasi lainnya bisa dicegah.

Salah satu riset menjelaskan bahwa konsumsi vitamin K bisa mengurangi risiko diabetes mellitus tipe 2 dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin.¹¹

Bahkan riset lain menunjukkan bahwa seseorang yang mengonsumsi vitamin K1 lebih tinggi memiliki penurunan risiko diabetes sebesar 51% dibandingkan yang kurang mengonsumsi vitamin ini.¹²

Berpotensi Mencegah Kanker

Berbagai riset menunjukkan bahwa kanker ternyata adalah penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung dan pembuluh darah.

Oleh karenanya, banyak cara yang dilakukan oleh orang-orang agar terhindar dari penyakit mematikan ini

Menariknya, asupan vitamin K ternyata bermanfaat dalam mengelola berbagai jenis kanker.

Sebuah riset melaporkan, orang dengan asupan vitamin K yang lebih tinggi kemungkinannya lebih kecil untuk menderita atau meninggal karena kanker, terutama kanker paru-paru atau prostat.¹³

Temuan lain bahkan menunjukkan, orang yang sering mengonsumsi keju (sumber vitamin K) dikaitkan dengan penurunan risiko kanker yang cukup signifikan.¹⁴

Sumber Vitamin K

Sumber vitamin K dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin K1 (phylloquinone) dan vitamin K2 (menaquinone)

Vitamin K1 banyak ditemukan pada makanan nabati, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

Sementara itu, vitamin K2 hanya ditemukan pada makanan hewani seperti berbagai jenis daging serta produk susu dan telur dalam jumlah yang sedang.

Meskipun hampir terdapat pada semua makanan, sayuran hijau dan buah-buahan memiliki kandungan vitamin K yang lebih tinggi dibandingkan kelompok makanan lainnya.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftar makanan sumber vitamin K yang bisa Anda konsumsi:¹⁵

• Sayuran: kangkung (matang), sawi hijau (matang), collard greens (matang), bit hijau (matang), peterseli (segar), bayam (mentah), brokoli (matang) & kubis (matang).
• Lauk hewani: Hati sapi, daging babi, ayam, hati angsa, bacon, daging giling, dada bebek, ginjal sapi & hati ayam.
• Produk susu dan telur: keju, kuning telur, susu murni, mentega, & krim.
• Buah-buahan: plum, kiwi, alpukat, buah beri, delima, buah ara (kering), tomat buah, anggur.
• fKacang-kacangan: kacang hijau (matang), kacang hijau (matang), kedelai (matang), kacang hijau kecambah (matang), kacang mete, kacang merah (matang), hazelnut, kacang pinus, pecan & kenari.

Perlu diketahui bahwa vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak.

Jadi, Anda disarankan mengonsumsi makanan sumber vitamin K bersamaan dengan makanan sumber lemak untuk meningkatkan penyerapannya.¹⁶

Selain itu, vitamin K juga dapat ditemukan dalam bentuk suplemen.

Dosis suplemen vitamin K umumnya adalah 2,5-25 mg. Suplemen ini biasanya diberikan pada orang-orang yang mengalami gangguan pembekuan darah.

Jika mengonsumsi suplemen vitamin K, sebaiknya disertai dengan resep dokter dan dipergunakan sesuai anjuran dosis.

Kebutuhan Vitamin K

Sama seperti vitamin lainnya, kebutuhan vitamin K dibedakan berdasarkan kelompok umur.

Berikut adalah kebutuhan vitamin K harian yang direkomendasikan di Indonesia:¹⁷

• 0-5 bulan: 5 mcg
• 6-11 bulan: 10 mcg
• 1-3 tahun: 15 mcg
• 4-6 tahun: 20 mcg
• 7-9 tahun: 25 mcg
• 10-12 tahun: 35 mcg
• Laki-laki 13-18 tahun: 55 mcg
• Laki-laki > 19 tahun : 65 mcg
• Perempuan 13 tahun keatas: 55 mcg

Sementara itu, kebutuhan vitamin K untuk ibu hamil dan menyusui tidak mengalami peningkatan, cukup menyesuaikan kebutuhan vitamin K berdasarkan usianya masing-masing.

Akibat Kekurangan Vitamin K

Bayi adalah kelompok yang sering mengalami kekurangan vitamin K.

Bayi yang mengalami kekurangan vitamin K rentan mengalami perdarahan pada bagian berikut ini.¹⁸

• Area tali pusar
• Kulit, hidung, saluran pencernaan, atau area lainnya
• Pada penis jika bayi telah disunat
• Pada otak secara mendadak

Di sisi lain, kekurangan vitamin K pada orang dewasa sangat jarang terjadi, karena umumnya kebutuhan vitamin K seseorang sudah terpenuhi melalui makanan sehari-hari.

Kekurangan vitamin K umumnya terjadi pada orang-orang yang mengalami gangguan atau penyakit penyerapan zat gizi, seperti cystic fibrosis, sindrom usus pendek, penyakit celiac, atau radang usus besar.¹⁹

Namun, jika seseorang menderita kekurangan vitamin K kronis, maka pendarahan juga merupakan ciri utamanya.²⁰

Pendarahan yang berlebihan akibat kekurangan vitamin K dapat menimbulkan tanda-tanda seperti:¹⁸

• Mudah memar
• Ada gumpalan darah kecil muncul di bawah kuku
• Ada pendarahan di selaput lendir tubuh
• Tinja berwarna hitam pekat atau mengandung darah

Akibat Kelebihan Vitamin K

Berdasarkan laporan National Institutes of Health US, tidak ada efek samping yang terkait dengan konsumsi vitamin K dari makanan atau suplemen, baik pada hewan maupun manusia.

Potensi toksisitas atau kelebihan konsumsi vitamin K juga sangat rendah.²⁰

Ini karena vitamin K sangat cepat dipecah dan dikeluarkan melalui urin atau tinja sehingga tidak akan menumpuk di dalam tubuh.

Dengan begitu, potensi toksisitas akibat mengonsumsi vitamin K yang berlebihan sangat jarang terjadi.

Interaksi dengan Obat

Beberapa obat dapat berinteraksi dengan vitamin K. Berikut beberapa contohnya:²¹

• Warfarin (obat pengencer darah). Mengonsumsi warfarin disertai kurangnya konsumsi vitamin K akan menyebabkan pendarahan yang berbahaya. Sebaliknya, konsumsi vitamin K yang banyak akan menyebabkan warfarin tidak bekerja karena darah akan sulit encer. Jika Anda mengonsumsi warfarin, maka Anda juga harus menjaga konsumsi vitamin K sehari-hari agar tidak terjadi interaksi negatif.²²
• Antibiotik. Menggunakan antibiotik selama lebih dari beberapa minggu dapat menghancurkan bakteri baik penghasil vitamin K di usus Anda.
• Orlistat (penurun berat badan). Konsumsi obat ini akan mengurangi jumlah lemak yang diserap tubuh Anda, sehingga dapat menurunkan penyerapan vitamin K.

Jika Anda sedang berencana mengonsumsi obat-obatan tersebut, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Kesimpulan

Vitamin K utamanya dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pembekuan darah.

Namun, beerbagai riset juga menunjukkan manfaat vitamin K lainnya, seperti menjaga kesehatan tulang, mencegah terjadinya penyakit jantung, kanker, bahkan diduga berkaitan dengan COVID-19.

Anda bisa memperoleh manfaat vitamin K dengan sangat mudah, karena vitamin ini bisa Anda peroleh pada hampir semua jenis makanan.

Akan tetapi, jumlah vitamin K tertinggi ditemukan pada sayuran hijau dan buah-buahan.

Kebutuhan akan vitamin K meningkat seiring bertambahnya usia, dan biasanya yang paling rawan mengalami kekurangan vitamin K adalah bayi yang baru lahir.

Di sisi lain, kasus kekurangan vitamin K jarang ditemukan pada orang dewasa, namun pada beberapa kasus, kekurangan vitamin K membuat penderitanya rentan mengalami pendarahan.

Oleh karena itu, sayangi kesehatan anda dengan rutin mengonsumsi makanan kaya vitamin K.

1. https://www.preprints.org/manuscript/202004.0457/v1[↩]
2. https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2020.12.21.20248613v1.full.pdf[↩]
3. https://www.medcom.id/rona/kesehatan/4KZRo7rK[↩]
4. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6533928/[↩]
5. https://www.researchgate.net/publication/336803551[↩]
6. https://media.neliti.com/media/publications/106092-ID-pengetahuan-tentang-osteoporosis-dan-kep.pdf[↩]
7. https://www.metabolismjournal.com/article/S0026-0495(17)30045-8/fulltext#secst0055[↩]
8. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17906277/[↩]
9. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7071387/[↩]
10. https://ods.od.nih.gov/factsheets/vitaminK-HealthProfessional/[↩][↩]
11. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7469006/[↩]
12. https://www.diabetesselfmanagement.com/blog/vitamin-k1-slashes-type-2-diabetes-risk-by-half/[↩]
13. https://www.reuters.com/article/us-vitamin-k-idUSTRE62U4VO20100331[↩]
14. https://academic.oup.com/ajcn/article/91/5/1348/4597339[↩]
15. https://www.healthline.com/nutrition/foods-high-in-vitamin-k[↩]
16. https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-k/[↩]
17. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/138621/permenkes-no-28-tahun-2019[↩]
18. https://www.healthline.com/health/vitamin-k-deficiency#symptoms[↩][↩]
19. https://www.medicalnewstoday.com/articles/219867#benefits[↩]
20. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminK-HealthProfessional/[↩][↩]
21. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminK-Consumer/[↩]
22. https://www.uofmhealth.org/health-library/abo1632#[↩]